Wavy Tail -->

Jumat, 14 Februari 2014

Bencana Alam di Indonesia

www.allyoucanshare.blogspot.com
Gempa bumi Aceh 2013

Pada tanggal 2 Juli 2013, gempa berkekuatan 6,1 mengguncang provinsi Aceh di pulau Sumatera, Indonesia.Gempa ini menewaskan sebanyak 39 orang dan melukai lebih dari 400 orang. Lebih dari 3.000 rumah hancur.

Latar belakang

Gempa bumi lazim terjadi di Sumatera karena pulau ini berada di batas konvergen tempat Lempeng Sunda bersubduksi di bawah Lempeng Indo-Australia. Lempeng ini bergerak miring dengan kecepatan 60 mm per tahun dan komponen belahan kanannya didorong oleh patahan strike-slip di dalam pulau Sumatera, terutama di patahan besar Sumatera. Tahun 2004, Sumatera diterjang gempa bumi Sumatera–Andaman dan tsunami yang menewaskan puluhan ribu orang di daerah itu dan 230.000 orang di seluruh kawasan Samudra Hindia. Tahun 2009, gempa bumi dekat Padang menewaskan lebih dari 1.000 orang. Bulan April 2012, gempa berkekuatan 8,6 menewaskan 5 orang di Aceh.

Ciri gempa


Pukul 14:37 waktu setempat (07:37 UTC) tanggal 2 Juli 2013, gempa berkekuatan 6,1 terjadi di kedalaman 10 kilometer (6.2 mil) dengan episentrum di dekat ujung barat laut Sumatera, 55 kilometer (34 mil) di selatan Bireun. Gempa ini terjadi di patahan Semangko.Gempa mengguncang selama kurang lebih 15 detik dan dapat dirasakan mulai dari ibu kota provinsi Banda Aceh sampai Bener Meriah. Gempa begitu kuat sampai-sampai memunculkan kekhawatiran masyarakat di Banda Aceh, 320 mil (510 km) dari episentrum, dan guncangannya terasa hingga Malaysia. Sedikkitnya 15 gempa susulan terjadi. Tiga di antaranya berkekuatan 4,3, 5,5, dan 5,2.

Kerusakan

Per 3 Juli, jumlah korban tewas resmi versi pemerintah adalah 29 orang dan korban cedera 420 orang, tetapi seorang pejabat resmi menyatakan bahwa sedikitnya 42 orang tewas. Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah adalah wilayah yang paling parah kerusakannya akibat gempa.

Di Bener Meriah, 14 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Lebih dari 100 orang dilarikan ke rumah sakit dan 1.500 rumah hancur di seluruh kabupaten ini. Sekian ratus orang tidur di luar rumah pada malam hari tanggal 2 Juli karena khawatir terjadi gempa susulan. Seorang pejabat mengatakan, "Terjadi beberapa gempa susulan kuat dan orang-orang tidak mau pulang ke rumah, jadi mereka tidur di luar, namun persediaan tenda yang kami miliki tidak mencukupi".



0 komentar:

Posting Komentar